Berang-berang adalah hewan nokturnal, yang aktif pada malam hari dalam pencarian makanan. Mereka adalah pemakan segala, menjadikan diet mereka terdiri dari buah-buahan, invertebrata, mamalia kecil, dan serangga. Berang-berang memiliki ciri khas kelenjar khusus yang menghasilkan aroma musk yang kuat, yang digunakan untuk menandai wilayah mereka dan untuk komunikasi dengan sesama berang-berang.
Hewan ini dikenal dengan nagahijau388 arboreal, yang berarti mereka lebih sering ditemukan di pohon daripada di tanah. Mereka memiliki cakar yang kuat dan ekor prehensil yang membantu mereka meraih dahan dan menyeimbangkan diri saat bergerak di pepohonan.
Berang-berang memiliki peran penting dalam ekosistem hutan, sebagai predator alami dan penyebar biji tanaman. Namun, populasi berang-berang saat ini terancam oleh hilangnya habitat akibat deforestasi, perburuan ilegal, dan perdagangan hewan liar. Beberapa upaya konservasi telah dilakukan untuk melindungi berang-berang, termasuk penegakan hukum terhadap perburuan ilegal, rehabilitasi hewan yang disita, dan program perlindungan habitat.
Dengan upaya konservasi yang berkelanjutan, diharapkan berang-berang dapat terus hidup dan berkembang di hutan-hutan Asia Tenggara. Mereka adalah bagian yang penting dari keanekaragaman hayati regional dan menjadi simbol kelestarian alam bagi generasi mendatang.